Halaman

Rabu, 09 Mei 2012

Analisis Pasar Top of Mind Merek (tempat karaoke di Malang)


Tabel 1 Tempat karaoke di Malang paling diingat
Nama Tempat Karaoke
Laki-Laki
Perempuan
NAV
11
17
Happy Puppy
9
5
Doremi Family
3
0
Inul Vista
2
3
Jumlah
25
25


Tabel 2 Pelanggan tempat karaoke di Malang
Nama Tempat Karaoke
Laki-Laki
Perempuan
NAV
9
12
Happy Puppy
2
4
Bukan Pelanggan
14
9
Jumlah
25
25

Berikut adalah gambar tempat karaoke di Malang

1.   NAV


2.   Happy Puppy


3.   Doremi Family


4.   Inul Vista

·      Berdasarkan tabel 1 :
a.       Nama karaoke yang paling diingat dari 25 responden laki-laki adalah NAV yaitu sebanyak 11 responden.
b.      Nama karaoke yang paling diingat dari 25 responden perempuan adalah NAV yaitu sebanyak 17 responden.
·      Berdasarkan tabel 2 :
a.       Data pelanggan karaoke menunjukkan bahwa dari 25 responden laki-laki, 9 diantaranya merupakan mayoritas pelanggan dari NAV.
b.      Data pelanggan karaoke menunjukkan bahwa dari 25 responden perempuan, 12 diantaranya merupakan mayoritas pelanggan dari NAV.
·      Kesimpulan :
Kuisioner pasar untuk melihat top of mind merek tempat karaoke di Malang dengan mengambil 50 responden yang terdiri dari 25 mahasiswa dan 25 mahasiswi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, menunjukkan bahwa tempat karaoke yang paling diingat dan sekaligus menjadi pelanggan dari responden adalah NAV. Tetapi, dari 20 responden tersebut, 23 diantaranya bukan merupakan pelanggan melainkan hanya mengingat tempat-tempat karaoke.

Selasa, 01 Mei 2012

Film "Facebook The Social Network"







Sutradara : David Fincher

Skenario   : Aaron Sorkin

Pemain      : Jesse Eisenberg, Rooney Mara, Armie Hammer, Andrew Garfield


Film yang mengklaim mengisahkan perjalanan dan perjuangan Mark Zuckerberg saat membuat dan membesarkan facebook. sebuah situs jejaring sosial yang kini menjadi social network atau situs pertemanan terbesar di duniadan menjadi halaman dh internet yang paling populer dan paling banyak dikunjungi didunia, setelah mesin pencari Google.

Mark Zuckerberg yang saat menciptakan Facebook hanya dari kamarnya di Asrama Universitas Harvard Amerika Serikat, tempat Zuckerberg belajar. Becerita pula tentang kisah Mark membesarkan Facebook termasuk konflik yang terjadi dengan rekan-rekannya. Itulah ceita tentang film Facebook The Social Network.

The Accidental Billioners yang ditulis Ben Mezrich adalah sumber dari film ini. Sebuah buku yang juga mengisahkan perjalanan Mark Zuckerberg dan Facebooknya. Film The Social Network faktanya adalah hanya sebuah Film fiksi ala Hollywood. Mark Zuckerberg dan rekan-rekannya di Facebook membantah cerita di film ini adalah kisah mereka sebenarnya. Produser Film tersebut sempat melakukan pendekatan kepada pihak Facebook terkait akan dibuat dan dirilisnya film ini, namun pihak Facebook meminta perombakan besar-besaran terhadap cerita di film ini, hingga akhirnya sang produser menolaknya.

Pihak facebook merasa keberatan jika Mark digambarkan sebagai sosok yang gemar pesta dan terlibat konflik dengan teman-temannya. Terlebih dengan adanya kesan difilm ini seolah Mark membuat Facebook hanya untuk mengejar wanita. Dilain pihak, sang produser bernama Scott Rudin, merasa yakin jika cerita difilm ini adalah kisah sebenarnya dari Mark Zuckerberg berdasarkan hasil riset mereka. Alhasil, film ini berjalan tanpa restu Mark dan Facebook Inc. Maka tidak heran tidak ada publikasi dari facebook yang bisa dilihat di facebook.com

Keterkaitan Resensi dengan Pemasaran :

Film ini mengangkat kisah tentang jejaring sosial terbesar didunia yaitu facebook. sehingga sanga tmudah untuk dikenal masyarakat diseluruh dunia. Meskipun demukian, pihak film tersebut tidak menggunakan facebook sebagai media pemasaran dari film Facebook The Social Network. Akibatnya tidak ada publikasi film yang bisadilihat di facebook.com

Kontroversi yang ada antara pemain, produser, dan pihak dari Facebook Inc mengenai film Facebook The Social Network bisa juga menjadi faktor yang semakin mempopulerkan film tersebut. hal itu menimbulkan rasa ingin yahu yang tinggi dikalangan penonton film. Artinya, keberatan suatu pihak yang menimbulkan pertentangan telah meningkatkan nilai jual suatu film.